Notifikasi dari Kawano International, grup besar yang bergerak di bisnis F&B di Jakarta, datang menghampiri laman Facebook saya beberapa waktu yang lalu. Kali ini Kawano International telah membuka satu restoran baru di kawasan Kebayoran Baru dengan nama Bistronomy. Herannya nama tersebut malah menggelitik perhatian saya karena Kawano lebih dikenal dengan spesialisasinya pada masakan Jepang dan restoran-restorannya yang terlebih dahulu sukses seperti Sakana dan Kado.
Selain itu, rasa penasaran saya ditambah lagi dengan cerita menarik dari rekan saya yang menggeluti dunia fotografi mengenai restoran ini. Meskipun mungkin dari segi rasa, semua orang memiliki subjektivitas masing-masing, namun satu hal yang rekan saya tekankan dari kesehariannya yang melibatkan aspek visual, Bistronomy merupakan restoran dengan penampilan yang teramat cantik.
Tidak perlu menunggu lama, tibalah saatnya bagi saya untuk mengunjungi restoran ini. Terletak di sebuah lingkungan yang hijau dan teduh di bilangan Ciranjang – Kebayoran Baru, Bistronomy menempati lokasi cukup luas di sebuah pertigaan dan tampil layaknya benteng berwarna krem. Seberkas perasaan ragu sempat mewarnai karena penampilan luarnya yang tampak biasa, tapi perasaan lega menghampiri seiring setiap langkahnya karena Bistronomy sengaja mendesain restorannya dengan orientasi menjaga privasi para pengunjungnya. Bahkan di balik tembok-tembok ini terdapat pula taman yang tertata rapi serta tempat bersantap outdoor yang terlihat nyaman untuk sore dan malam hari dimana cahaya yang temaram akan menemani pengunjungnya dengan suasana romantis.
Tidak cukup membuat saya terbuai dalam kekaguman, apa yang menyambut saya ketika membuka pintu masuk adalah pemandangan yang jauh lebih indah lagi. Bistronomy benar-benar membawa pengunjungnya untuk berlindung dalam ketenangan dan kenyamanan dari hiruk pikuk di luar sana! Perabotan khas Perancis abad Renaisans digabungkan dengan desain restoran yang chic sekaligus vintage, warna-warna teduh, cahaya mentari yang hangat, dan tentunya suasana santai yang diiringi dengan lagu-lagu yang sengaja dirancang untuk mendukung kehangatan atmosfir di restoran ini.
Kehangatan ini lalu berlanjut dengan sambutan dan pelayanan hangat dari kru Bistronomy. Ini tampaknya menjadi hal di luar kebiasaan dari apa yang saya kerap jumpai dari beberapa restoran milik Kawano yang terbiasa untuk melayani para ekspat sibuk asal Negeri Sakura dengan kecepatan dan kecermatan. Sebagai tambahan, tentunya pengetahuan terhadap menu yang disajikan juga cukup memadai, terbukti ketika meja sebelah saya ternyata adalah tamu yang sangat pemilih dengan diet-nya dan salah seorang staf restoran ini berhasil memberikan saran-saran sajian yang sesuai untuk tamu tersebut.
Yang dinanti selanjutnya tentu adalah yang tersaji dari dapur Bistronomy. Dikepalai empat chef asal mancanegara yang memiliki spesialisasi masing-masing, Bistronomy menyajikan percampuran estetika khas masakan Eropa dengan pengaruh dari Perancis dan sentuhan kuliner ala Jepang. Kesemuanya ini namun dikemas secara santai tanpa menonjolkan sebuah keharusan bagi pengunjungnya untuk menikmati masakan-masakannya dengan aturan fine dining. Tentunya sayang apabila kunjungan ke sana tidak melibatkan berbagai pilihan menarik mulai appetizer hingga dessert.

Pengaruh perpaduan Eropa dan Jepang sudah mulai terasa kental dimulai dengan menu-menu pembuka, seperti tapas maupun salad. Pilihan tradisional seperti sashimi maupun edamame memang pilihan klasik yang selalu digemari tapi cobalah bertualang dengan menu-menu fusion seperti pan-seared tuna salad dengan saus nam-prik a la Thai yang menyegarkan atau ceviche yang menggunakan lobster yang diimbuhi unsur Asia seperti mangga, timun, dan bawang serta cabe.
Memasuki hidangan utama, segala sesuatunya menjadi lebih menggiurkan lagi. Potongan filet mignon atau striploin mungkin lazim ditemukan di beberapa steakhouse atau bistro Perancis yang mewah. Di Bistronomy, Anda akan menemukan wagyu yang menggunakan saus teriyaki dengan red wine atau lamb chop dengan saus honey mustard. Menarik, tapi pilihan saya jatuh pada hidangan laut yaitu ikan salmon panggang dengan saus teriyaki dengan campuran wasabi.

Salmon ini tersaji cantik dengan pendamping berupa kentang tumbuk, ubi serta kentang goreng, salad berwarna warni dengan percikan vinegar, irisan panjang kulit kentang yang digoreng, serta satu bongkah wasabi yang kehadirannya justrutidak lazim untuk hidangan seperti ini. Sungguh menarik! Ikan salmon tersebut dipanggang rapi dengan menyisakan kelembutan serta derajat kelembaban yang tepat. Tidak lupa kerenyahan kulit ikan salmon ini terasa nikmat berbalut saus teriyaki manis dengan tekstur agak kasar, menjadikan hidangan ini memiliki berbagai paduan karakter yang diperlukan dalam sebuah masakan modern.

Dari bagian Oriental, salah satu pilihan sushi roll seperti Fisherman’s Wharf yang berisikan ikan tuna, telur ikan terbang, telur, jamur, serta berbagai sayuran juga turut memuaskan saya dengan eksekusinya yang rapi, ukuran potongan yang tepat, dan kombinasinya yang kaya. Alternatif lain selain sushi roll yang tampak menggoda adalah Trio de Yakitori yang terdiri dari sate-sate khas Jepang dengan tiga pilihan daging dan menggunakan saus manis pedas.

Sebagai penutup, satu pilihan paling cantik dari rangkaian menu dessert-nya adalah pudding mangga yang berukuran besar yang dilengkapi potongan roti, buah strawberry serta krim untuk kemudian disiram dengan saus kental manis dari buah mangga. Sungguh penutup yang tidak hanya menyegarkan sekaligus manis! Pertanyaannya, apakah Anda sudi membagi pudding mangga yang lezat nan cantik ini?
Semua cerita ini menggenapkan pengalaman yang menyenangkan bersama Bistronomy. Semua aspek terasa saling bertautan dengan keharmonisan yang jarang saya temui dan melibatkan berbagai segi seperti rasa, pelayanan, penampilan, dan kenyamanan selama bersantap di sana. Saya menantikan kunjungan berikutnya dan berharap konsistensi serta perfeksionisme ala Jepang yang diterapkan di Bistronomy tetap bertahan bahkan lebih baik lagi. Semoga!
———-
BISTRONOMY
Halalness to be confirmed (pork menu and liquor are served)
Some menu suitable for vegetarians
Address: Jln. Ciranjang (Ciniru I no. 2), Kebayoran Baru, Jakarta – Indonesia
Opening Hours: Daily, 11 am – 11 pm (Mon-Thu, Sun) & 11 am – 1 am (Fri-Sat)
RSVP: +62.21.739.6655
Email: bistronomy@kawanointl.com
Facebook: http://www.facebook.com/Bistronomy.JKT
Twitter: http://twitter.com/Bistronomy_JKT
Pricing: Around IDR 400,000 – IDR 500,000 for two
—–
Published in iMAGZ (Intiland in-house magazine) 3rd Edition, May-Jul 2013.
Images are courtesy of Rian Farisa (The Gastronomy Aficionado)
Leave a Reply