Lounge in The Sky Jakarta: Uji Nyali Makan Mewah di Atas Ketinggian

Published by

on

Jakarta sepertinya tidak pernah kehabisan cerita kuliner yang sensasional. Kalau dulu rooftop restaurants yang merajai, sekarang “restoran gantung” kedapatan gilirannya. Namanya adalah Lounge in The Sky (LITS). Ada perpaduan pengalaman makan fine dining yang enak, servis yang mumpuni, pemandangan yang indah, dan juga uji nyali. Penasaran dengan ceritanya?

Berawal dari sebuah ide gila

David Ghysels, seorang praktisi komunikasi dan periklanan kuliner asal Belgia di tahun 2006 berkolaborasi dengan konsultan bisnis theme park untuk menciptakan prototip LITS yang dinamakan Dinner in The Sky. Mengandalkan kekuatan dan kecanggihan teknologi telescopic boom crane yang sanggup mengangkat platform restoran hingga ketinggian 50 meter, para tamu disuguhkan pemandangan luar biasa sambil menikmati makan malam yang istimewa.

Berkat rekor keamanan dan keunikannya, pengalaman makan mewah di ketinggian ini sekarang bisa dinikmati hingga di 60 negara. Serunya, masing-masing tempat menawarkan pemandangan yang berbeda. Misalnya saja Jakarta dengan pemandangan SCBD, Senayan, dan Jalan Gatot Subroto di malam hari. Kemudian ada juga kota São Paulo dengan pencakar langitnya, marina kota Dubai, Danau Como di Italia, dan banyak lainnya.

Mengalahkan rasa takut

Sekelompok orang menikmati makan malam di atas ketinggian Lounge in the Sky Jakarta
Siapkah kamu meluncur menikmati makan malam di atas ketinggian 50 meter dengan kaki bergelantungan? (Foto: Lounge in The Sky Jakarta)

“Wah, serem dong!”, mungkin begitu ekspresi awal sebagian di antara kita. Ternyata tidak harus demikian. Pengalaman saya menikmati Lounge in The Sky Jakarta, begitu dinamainya di sini, terasa seru, santai, dan ya, sedikit berangin. Terlebih selepas hujan di sore hari, santap malam bersama jadi lebih nyaman karena udara yang sejuk.

Rasa ragu sebelum naik dapat dengan mudah sirna saat panitia LITS mempertunjukkan protokol keamanannya. Pertama kita disarankan dulu untuk mampir ke toilet sebelum “peluncuran”. Ini penting, karena untuk satu jam ke depan kita akan berada di ketinggian hingga acara selesai.

Kemudian, kita akan dipanggil satu per satu menuju tempat duduk yang disediakan. Di sana saya disambut oleh personil yang memastikan keselamatan kita. Sabuk pengaman dua lapis dipasang kencang tapi kursi yang diduduki terasa nyaman. Untungnya, masih ada perasaan bebas bergerak sehingga tidak berasa tegang dan terkunci.

Tak lama semua tamu sudah duduk manis dan peluncuran pertama dimulai pada pukul 6 sore. Setiap malamnya LITS Jakarta hanya menerima 2 hingga 3 peluncuran saja. Syarat berangkat adalah cuaca baik, sehingga apabila angin terlalu kencang atau hujan terlalu deras akan dibatalkan. Satu lagi alasan mengapa kita tidak perlu ragu-ragu, bukan?

Suasana makan di ketinggian

Seorang waiter tengah membawa makanan di atas ketinggian Lounge in the Sky Jakarta
Para kru terlatih menyajikan makanan di atas ketinggian. (Foto: Lounge in The Sky Jakarta)

Crane raksasa yang khusus dirakit di Belgia ini perlahan mengangkat platform restoran naik ke ketinggian 50 meter atau hampir setara dengan lantai teratas ARTOTEL Suites Mangkuluhur yang tepat berada di sebelahnya. Mengejutkan, mengingat setidaknya ada lusinan tamu dan kitchen crews yang menaikinya. Semua mampu untuk diangkat dengan crane ini dan bertahan selama satu jam dan tiga kali sehari.

David Ghysels pernah berujar bahwa safety adalah tantangan terbesarnya dan tidak boleh gagal.

Reaksi teman-teman semeja makan begitu beragam. Ada yang deg-degan, ada yang rileks tapi tetap fokus pada posisi semula (termasuk saya), dan juga seorang teman yang dengan berani berputar arah dan merekam kakinya yang melayang di angkasa. Demi konten! Seru melihatnya dan memang keselamatan sudah menjadi prioritas LITS sejak awal, sehingga ada rasa tenang dari tamu-tamu yang hadir.

It’s dinnertime!

Ada tiga jenis paket yang bisa kita pilih untuk pengalaman santap layang bersama LITS. Saya berkesempatan mencoba Paket Standar seharga 1,6 juta rupiah per orang dan disuguhi 4 course lengkap dari menu pembuka hingga penutup. Biar nggak penasaran, langsung saja cek apa saja menu-menunya berikut ini!

1. Lime & Cilantro Chicken with Tomato Salsa

Menu appetizer yang ringan, bersahaja, sekaligus mengundang selera lebih jauh. Rasa segar limau dan ketumbar mengiringi ayam panggang. Kehadiran salsa tomat yang dipotong dadu juga memberikan tambahan rasa segar yang familiar di lidah, apalagi untuk penggemar masakan Tex-Mex.

2. Caesar Salad with Balinese Chicken Betutu

Jangan khawatir dengan rasa pedas dari ayam betutu khas Bali yang kita kenal. Paduannya rasanya lebih mild dan pas banget dengan Caesar Salad yang punya rasa asin gurih dari saus, keju, dan anchovy. Potong demi potong iceberg lettuce yang mengiringi terasa menyegarkan, apalagi ada tekstur renyah dari crouton yang cukup berlimpah. Perut terasa semakin berisi, tapi excited dengan apa yang main dish akan tawarkan berikutnya!

3. Comte Barramundi

Semeja beramai-ramai berarti berkesempatan mencoba macam-macam main dish yang bisa dipilih sebelum meluncur ke atas. Selain Chicken Harissa, kita bisa memilih antara Comte Barramundi atau Miso Butter Beef.

Pilihan saya jatuh pada ikan barramundi yang jadi favorit pribadi. Kali ini, sang ikan diseliputi oleh keju comte, asparagus, sundried tomato, dan saus creamy. Tidak ada karbo di tahap ini, sehingga saya sempat ragu apakah akan kenyang atau tidak. Ternyata cukup menyenangkan, saudara-saudara! Semua bahan-bahannya well-seasoned, khususnya ikan barramundi yang berpadu dengan keju comte. Asparagus sebagai sayuran favorit saya juga menjadikan tampilan makanan semakin cantik. Ditambah lagi adanya kehadiran saus yang terasa mengisi dan keasaman sundried tomato yang menjadikan cita rasa makin berwarna.

4. White Chocolate Mango Lava

Ada adegan teatrikal yang ingin ditunjukkan kru kuliner dari LITS untuk menu penutup kali ini. Gelas kaca bundar diisikan dengan aneka buah-buahan dan ditutup dengan lapisan white chocolate. Kemudian di sebelahnya disediakan shot glass berisikan saus mangga panas.

Saat semua selesai disiapkan, kita akan disarankan untuk menikmati proses transformasi yang terjadi ketika saus mangga dituangkan ke atas lapisan coklat. Seketika semua meleleh ke bawah seolah seperti lava gunung berapi. Jadi, pastikan untuk siapkan kamera agar mengabadikan momen ini dan saling bergantian dengan teman semeja, ya!

Dari segi rasa ternyata menyenangkan. Ada paduan rasa masam dan manis dari pilihan buah yang tersedia, ditambah lagi rasa cokelat yang tidak mendominasi tapi menjadikan sajian penutup terasa elegan.

Waktunya kembali membumi

Seseorang tengah bergelantungan di atas ketinggian Lounge in the Sky Jakarta
Definisi uji nyali sesungguhnya. (Foto: Lounge in The Sky Jakarta)

Dengan berakhirnya menu 4 course tadi, maka berakhir pula pengalaman bersantap dengan kaki melayang-layang di angkasa. Satu jam terlewati, 360 derajat pemandangan kota Jakarta sudah terlintas. Semuanya kini membakar dalam ingatan dan akan selalu terkenang. Sungguh pengalaman yang tidak terlupakan dan akan terasa berbeda bila diulangi.

Segera setelah mendarat, kami dibawa kembali menuju lounge pertama tempat kami menunggu peluncuran. Di sana telah disiapkan koleksi foto yang diambil oleh para kru dan siap untuk dibeli. Selebihnya, apabila kita memesan tambahan minuman di atas, maka akan dikenakan pula charge tambahan.

Apakah jadinya tidak ingin mencoba kembali? Justru berikutnya saya ingin mencoba Lounge in The Sky di negara-negara lainnya!


LOUNGE IN THE SKY JAKARTA
Mangkuluhur City
Jalan Gatot Subroto Kav. 2-3, Jakarta – Indonesia
https://www.lits.asia

Leave a comment