RIAN FARISA

Malam semakin larut dan jalananpun semakin sepi. Namun semangat untuk mencari tempat makan seru semakin menggelora. Meskipun dirundung kemungkinan yang kecil untuk menemukan tempat baru, namun kaki ini terus melaju.

Maklum saat-saat menjelang serta selepas Lebaran memang kurang cocok untuk momen-momen eksplorasi. Biasanya masih banyak tempat makan yang tutup atau membatasi menunya. Ternyata kita memang harus mengapresiasi jerih payah mereka yang akhirnya bisa membuat perut kita kenyang. Saat ini tentu waktunya rehat bagi mereka.

Tapi tanpa disangka dan dinyana, saya akhirnya menemukan dua kedai nasi kuning di bilangan satu arah Pasir Koja. Yang saya coba pertama kali adalah miliknya Pak Endi, yang berada di sebelah kiri jalan.

Beruntung saya mendapatkan porsi-porsi terakhir. Nasi kuningpun saya pesan beserta lauk pauknya seperti semur daging, tahu, jengkol, serta sambal oncom.

Secara rasa, sungguh berbeda dari nasi kuning yang biasa dijual di pagi hari dimanapun. Nasinya terasa gurih, sambal oncomnya cocok, dan jengkolnya mantap. Sang istripun tertarik bersantap sepiring berdua.

Di pinggir jalan, di malam hari yang dingin itu, dan di sebuah kedai nasi kuning – ternyata momen-momen romantis bisa terjadi. Tak pelak, satu porsi tambahan kami pesan dan beruntung persediaan nasi masih ada untuk itu.

Sampai hari ini, hanya perasaan-perasaan rindu yang menghampiri benak kami. Kami berangan-angan agar satu waktu bisa berkunjung kembali. Mungkin ke kedai yang satunya lagi, dimana teman saya berujar bahwa konon mereka memiliki kelebihan berbeda dengan yang dimiliki Pak Endi.

Bandung, nantikanlah kami kembali!

—–

NASI KUNING PAK ENDI
Halal-friendly 
Suitable for vegetarians

Address:
Jalan Terusan Pasir Koja (one way street heading to Jalan Pangkur, on the left side), Bandung – Indonesia

Opening hours:
Everyday, 8pm – finish (usually around 10.30pm)

Spend: IDR 15,000 – IDR 25,000 / person