Sebagai food blogger dan food stylist yang berpengalaman, seorang Natasha Victoria Lucas telah semakin mengenal industri F&B bahkan secara profesional. Pada segment Reinvent di edisi ini, Natasha berbagi cerita mengenai perjalanan karirnya serta bagaimana ia jatuh cinta pada salah satu masakan Indonesia yang sangat terkenal – soto ayam Lamongan!
Bisa ceritakan apa yang Natasha jalani dahulu sebelum menekuni yang sekarang?
Sebagai mahasiswa jurnalistik, awalnya saya bercita-cita untuk menjadi penulis di majalah gaya hidup. Setelah magang di sebuah stasiun TV lokal, kesempatan menjadi penulis majalah rupanya belum terbuka. Maka saya harus bekerja dulu akhirnya di industri yang berbeda yaitu sebagai event manager di sebuah perusahaan sepatu dan sebagai guru musik.
Namun saya tumbuh besar bersama keluarga yang gemar mencoba restoran baru dan anak dari ayah yang punya bakat memasak – bahkan masakannya lebih enak dari ibu saya! Terinspirasi dari itu dan sembari menanti lowongan sebagai penulis, akhirnya saya memutuskan saja untuk mendirikan blog The Yummy Traveler di tahun 2010.
Menariknya sebagai seorang blogger, saya jadi mengetahui lebih banyak mengenai industri makanan dan mencoba berbagai masakan menarik. Ini menjadi alasan bagi saya untuk belajar masak lebih serius lagi. Seiring berjalannya waktu, saya menjadi tertarik juga dengan dunia food photography dan styling hingga akhirnya saya memilih untuk berkonsentrasi sebagai seorang stylist.
Bagaimana awalnya Natasha menjadi seorang food stylist?
Beberapa tahun yang lalu, profesi food stylist masih cukup langka di Jakarta dan saya sudah memulai iseng-iseng sebagai hobi. Satu waktu, seorang teman saya mengajak berkolaborasi untuk sebuah proyek food photography untuk sebuah perusahaan frozen yogurt kenamaan. Awalnya saya enggan karena belum percaya diri, namun teman saya tetap menyemangati. Akhirnya saya memutuskan bergabung dan pekerjaan profesional pertama saya masih terkenang sampai sekarang dan terus berlanjut.
Bagaimana dengan pekerjaan sehari-hari Natasha sekarang?
Selain mengerjakan proyek food styling untuk berbagai restoran, baru-baru ini saya menjadi team leader sebuah tim social media untuk klien-klien dari industri F&B. Satu waktu saya pernah juga dipercaya sebagai host untuk sebuah acara TV kuliner yang namanya sama dengan blog saya.
Biasanya di waktu senggang, saya berburu mencari prop baru untuk proyek fotografi makanan. Kini jumlahnya sudah berkoper-koper tanpa saya sadari! Terakhir saya tengah berkolaborasi dengan seorang partner untuk menulis buku kedua kami – Top Tables.
Bisa ceritakan sedikit mengenai bukunya?
Top Tables adalah buku mengenai direktori tempat makan di Jakarta. Namun berbeda dengan versi sebelumnya, kali ini kami mengajak beberapa orang dengan latar belakang yang berbeda untuk berbagi cerita mereka mengenai makanan dan tempat-tempat yang sering mereka kunjungi di Jakarta.
Bisa ceritakan kenapa Natasha begitu suka dengan soto ayam Lamongan?
Saya selalu suka makanan berkuah seperti soto hingga bakso. Bagi saya, soto adalah comfort food favorit saya.
Awalnya saya menyukai soto adalah sejak bertahun-tahun lampau ketika masih sulit menemukan soto ayam enak di Jakarta. Yang ada saat itu umumnya adalah soto Betawi. Sampai satu waktu akhirnya saya menemukan soto ayam kaki lima kesukaan saya yang biasa mangkal di depan RS Hermina Sunter yang dulu.
Apa keistimewaan soto ayam ini dengan yang lain?
Lebih karena preferensi pribadi saya. Pada dasarnya saya menyukai soto ayam yang lebih bening dengan kuah yang lebih ringan. Saya dan kakak sudah menjadi langganan selama bertahun-tahun sampai kenal dengan pemiliknya ini. Lucunya ia selalu berbicara dalam bahasa Jawa padahal tahu kami sebetulnya tidak mengerti.
Setiap kami berkunjung, pemiliknya tahu komposisi soto ayam kesukaan kami. Biasanya ia menyiapkan hanya daging paha, ada tambahan ati ayam, bubuk koya yang lebih banyak supaya lebih kental, dan tanpa kecap manis. Sayangnya sejak setahun yang lalu saya pindah tempat tinggal ke bagian lain Jakarta dan begitupun RS Hermina ke lokasi baru. Mudah-mudahan soto ayam kesukaan saya masih tetap berada di sana.
Bagaimana dengan resep soto ayam yang Natasha buat kali ini?
Kurang lebih profilnya mirip dengan soto ayam kesukaan saya di Sunter. Namun saya mencoba bereksperimen dengan tampilan yang lebih modern. Mempresentasikan makanan dengan cantik menjadi sangat penting karena makanan Indonesia layak lebih dikenal di level internasional apalagi makanan kita sebetulnya memiliki banyak kelebihan dibandingkan makanan Barat ataupun Jepang.
Mudah-mudahan pengetahuan saya di bidang styling bisa memberikan kontribusi lebih untuk kemajuan masakan Indonesia.
Original link:
http://www.passionmedia.co.id/b/natasha-victoria-lucas-a-journey-of-self-discovery