Menarik untuk mencermati ajaran agama Islam yang rupanya membahas begitu banyak aspek dalam kehidupan. Salah satunya tentu berkaitan dengan makanan.
Setelah ditelusuri, rupanya Nabi Muhammad SAW di masanya mencontohkan tidak hanya cara menikmati makanan dengan baik namun juga beberapa bahan makanan yang beliau rajin konsumsi.
Berikut adalah artikel singkat mengenai keempat bahan makanan tersebut beserta khasiatnya serta berbagai referensinya untuk Anda pelajari.
Rasulullah SAW bersabda:
حَدَّثَنِي عَبْدُ اللَّهِ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ الدَّارِمِيُّ أَخْبَرَنَا يَحْيَى بْنُ حَسَّانَ أَخْبَرَنَا سُلَيْمَانُ بْنُ بِلَالٍ عَنْ هِشَامِ بْنِ عُرْوَةَ عَنْ أَبِيهِ عَنْ عَائِشَةَ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ نِعْمَ الْأُدُمُ أَوْ الْإِدَامُ الْخَلُّ
“Telah menceritakan kepadaku Abdullah bin Abdurrahman Ad Darimi, telah mengabarkan kepadaku Yahya bin Hassan telah mengabarkan kepada kami Sulaiman bin Bilal dari Hisyam bin ‘Urwah dari Bapaknya dari Aisyah bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: ‘Sebaik-baik lauk pauk adalah cuka.” (HR. Muslim, No: 3823)
Hadits yang serupa:
عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سَأَلَ أَهْلَهُ الْأُدُمَ فَقَالُوا مَا عِنْدَنَا إِلَّا خَلٌّ فَدَعَا بِهِ فَجَعَلَ يَأْكُلُ بِهِ وَيَقُولُ نِعْمَ الْأُدُمُ الْخَلُّ نِعْمَ الْأُدُمُ الْخَلُّ
“Dari Jabir bin Abdullah menceritakan bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam meminta lauk kepada istrinya-istrinya, lalu mereka menjawab: “Kita tidak punya apa-apa selain cuka.” Beliau menyuruh diambilkan (cuka itu), lalu beliau makan dengan cuka tersebut sambil bersabda: ‘Sebaik-baik lauk adalah cuka, sebaik-baik lauk adalah cuka’.” (HR. Muslim)
Benarkah sebaik-baik lauk adalah cuka?
Tentu saja tidak, karena di zaman Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ada makanan lain yang lebih enak, seperti daging, roti, keju, dan sebagainya. Tapi mengapa Nabi mengatakan sebaik-baik lauk adalah cuka?
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan demikian untuk menjaga perasaan istrinya. Perhatikan kembali hadits tersebut. Para istri beliau sebelumnya berkata : “Kita tidak punya apa-apa selain cuka”. Maka Rasulullah berusaha menjaga perasaan mereka dengan memuji makanan yang ada, walaupun yang tersedia hanyalah cuka!
Namun secara ilmiah, cuka terbukti memiliki banyak sekali manfaat. Sesendok cuka dapat mengurangi lemak bila dicampur dengan kuah salathoh (sejenis lalap yang biasa dimakan dengan roti), lalu disantap dengan roti. Dengan cara seperti itu cukup dapat menghilangkan lemak. Hal ini dapat terjadi karena cuka merupakan asam asetat yang berhubungan dengan protein, lemak dan karbohidrat, atau yang biasa disebut dengan asetoasetat.
Artinya, mengkonsumsi cuka secara teratur di dalam makanan atau salathoh, atau memasukkan cuka dengan ukuran satu sendok teh (terutama cuka apel) ke dalam secangkir air dapat berkhasiat menjaga kadar lemak tubuh. Di samping itu, cuka juga dapat mengurangi potensi aterosklerosis (penimbun zat lemak di dalam dan dibawah lapisan intima dinding pembuluh nadi), karena cuka mampu mengubah zat dari pembuluh darah menjadi senyawa sederhana (nonkompleks), yakni asetoasetat yang masuk kedalam komposisi nutrisi.
Ada bukti yang kuat bahwa Rasulullah SAW sering mengkonsumsi cuka dengan minyak zaitun. Pada masa paceklik, sahabat, Umar ibnu Khottob r.a. hanya mengkonsumsi minyak zaitun dan cuka, dan tidak makan daging, kecuali setelah orang-orang miskin bisa makan daging.
Cuka apel merupakan cuka yang paling baik, karena disamping asam asetat sebagai bahan utamanya, cuka juga mengandung sujumlah asam organic yang biasa diperlukan tubuh dalam makanan yang sehat. Perlu diketahui juga bahwa cuka jenis ini memiliki berbagai kandungan unsur mineral yang juga diperlukan tubuh.
Simpulan
Bila dilihat secara keseluruhan, buah kurma yang memang diakui khasiatnya ternyata kaya akan mineral, serat dan kalori. Sedangkan roti gandum adalah simbol karbohidrat yg penting untuk memberi asupan energi sehari-harinya.
Sementara itu, minyak zaitun merupakan lemak nabati yg sehat bagi tubuh dan terakhir adalah cuka yang merupakan pengurai karbohidrat dan lemak menjadi protein.
Sehingga ketika daging menjadi sebuah komoditas yang mahal dan tidak selalu bisa dikonsumsi setiap hari, maka asupan merujuk ke contoh yang diperlihatkan Rasulullah SAW, keempat bahan ini sudah memenuhi kriteria kebutuhan tubuh kita sehari-hari.
Sumber : Buku Ensiklopedi Mukjizat Al-Qur’an dan Hadis, Jilid 6
Taken from http://www.baitulmaqdis.com, edited with additional information
Leave a Reply