Halal Facts: Mencermati Halal Tidaknya Gelatin Serta Solusinya

Bagi para penggiat halal, tentu istilah gelatin sudah tidak asing lagi dan menjadi salah satu substansi makanan yang harus dicermati dahulu kehalalannya. Namun pada umumnya, masih banyak dari kita yang sebetulnya belum mengetahui asal usulnya serta mengapa gelatin berpotensi menjadi tidak halal. Berikut adalah sedikit gambarannya.

Gelatin atau Gelatine adalah bahan makanan yang merupakan protein dari beberapa bagian tubuh hewani. Biasanya gelatin dihasilkan dengan melakukan proses pendidihan tulang, kulit, serta jaringan hewan tersebut dengan air. Lazimnya gelatin ini didapatkan dari sapi serta babi, sehingga inilah yang menjadi dasar mengapa gelatin harus diperhatikan kehalalannya.

Lalu dimana sajakah gelatin biasanya digunakan?

Karena kemampuan rekat alaminya yang kuat, bisa dicerna, serta larut dengan air; maka gelatin menjadi suatu komoditas penting yang digunakan di berbagai industri seperti pengolahan makanan, obat-obatan, kosmetik, kertas, hingga fotografi.

Terkhusus yang menjadi pembahasan kita tentunya tidak jauh dari apa yang kita konsumsi sehari-hari. Dalam industri makanan, gelatin biasanya dimanfaatkan menjadi pengental, penstabil, serta pemberi tekstur. Contoh-contoh kudapan yang mengandung gelatin adalah seperti pudding, permen, marshmallow, gummy candy, hingga kue, es krim, serta yogurt. Gelatin juga bisa dipakai untuk membuat cream cheese maupun margarin. Khusus dalam masakan Cina, xiao long bao maupun mantou tidak hanya rentan dimasak bersama babi, namun juga unsur gelatin turut digabungkan untuk mencapai karakter tertentu dalam teksturnya.

Selain itu, ternyata gelatin bisa dipakai untuk mengawetkan buah-buahan, daging, serta menjadi salah satu bahan susu bubuk.

Dalam produk cair, gelatin menjadi bahan yang dimanfaatkan untuk menjernihkan minuman jus maupun untuk cuka. Dalam industri farmasi sendiri, gelatin menjadi bahan untuk membuat kapsul obat-obatan.

Capsule

Untuk pemakaian sehari-hari, biasanya gelatin dijual di pasaran dalam bentuk lembaran transparan maupun bubuk. Bentuk instannya dalam langsung diaplikasikan pada makanan, namun ada juga yang harus direndam terlebih dahulu.

Gelatin sendiri tidak eksklusif berasal dari hewani saja. Produk yang lazim disebut agar-agar biasanya dibuat dari sejenis rumput laut. Bahkan gelatin tertua berasal dari ikan dan disebut sebagai isinglass. Selain ikan, rupanya tanduk rusa juga dapat menghasilkan sejenis gelatin yang disebut sebagai hartshorn jelly.

Bagaimana mencari gelatin halal?

Mengingat betapa vital serta lekatnya gelatin dalam konsumsi sehari-hari kita, maka tentu diciptakan pula gelatin yang masih terikat dengan norma-norma kehalalan dan tidak menggunakan babi sebagai sumber utamanya. Inilah sebabnya begitu penting keberadaan produk-produk berlabel halal untuk memberikan rasa nyaman bagi khalayak umum.

Satu cara yang paling mudah untuk mengantisipasi gelatin berbahan dasar tidak halal adalah dengan membeli yang khusus dibuat untuk vegetarian.

Dewasa ini semakin banyak produk-produk yang diciptakan untuk memfasilitasi kebutuhan kaum vegetarian. Tidak hanya untuk yang dijual di pasar, namun banyak juga menu makanan restoran yang ditujukan untuk vegetarian seperti kue atau es krim varian tertentu. Dengan demikian, maka dapat diasumsikan bahwa gelatin yang dipergunakan adalah halal.

Gummy Candy

Alternatif lainnya adalah untuk membeli gelatin yang secara spesifik tersertifikasi halal. Bila gelatin tersebut berbahan dasar sapi atau tetumbuhan yang dapat dipastikan tidak mendapat kontaminasi produk babi, maka tentu kehalalannya bisa dipertanggungjawabkan.

Meskipun saat ini masih dalam keadaan serba terbatas, namun produk-produk halal semakin tersedia luas dan riset menuju arah tersebut terus dikembangkan. Maka selanjutnya tugas kita sebagai konsumen adalah untuk tetap berikhtiar mencari produk yang terjamin kehalalannya dimanapun kita berada.

—–

Compiled from various sources

Advertisement

One response to “Halal Facts: Mencermati Halal Tidaknya Gelatin Serta Solusinya”

Leave a Reply

Please log in using one of these methods to post your comment:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s