Berlokasi tepat di jantung Marina Bay City yang kini menjadi bagian paling istimewa dari kota Singapura, Marina Mandarin seakan menjadi bagian yang tak terpisahkan lagi dari semua daya tarik ini. Marina Bay City kini telah dibangun menjadi kota komersil yang canggih dimana berbagai landmark serta obyek wisata bertempat di dalamnya.
Berbelanja atau berwisata kuliner modern dapat dengan mudah dicapai dengan menyeberang menuju Suntec Convention & Exhibition Centre. Terlebih lagi Marina Mandarin telah berintegrasi juga dengan Marina Square Shopping Mall yang mengelilinginya. Tidak jauh dari sini Singapore Flyer, Gardens by the Bay, dan lintasan Singapore Grand Prix F1 dapat dicapai dengan sangat mudah.
Kedatangan saya siang itu sungguh berkesan karena arsitektur dari Marina Mandarin sulit ditemukan di hotel-hotel bintang lima lainnya saat ini. Atrium megah yang terbuka menjadikan deret demi deret kamar-kamar hotel yang berlantai 21 ini terlihat jelas dari Lobby yang berlokasi di lantai 4, hingga jauh mengarah ke atas menuju jendela raksasa yang terpapar langsung di bawah langit biru.
Pada lantai ini beserta satu lantai mezzanine di atasnya terdapat berbagai fasilitas restoran berkelas seperti all-day dining AquaMarine yang bersertifikasi halal, Peach Blossoms (Chinese), Tsukiji Sushidai (Japanese), serta Ruth’s Chris Steak House (American) serta berbagai fasilitas hotel lainnya seperti spa serta kolam renang.
Tiba di lantai 16, kamar saya untuk dua malam ke depan terletak di ujung koridor dan interiornya terasa cukup kontras dengan feel keseluruhan hotel ini yang berasa kental suasana 1990an. Kamar yang saya tinggali bersama rekan blogger dari Malaysia dalam rangkaian perjalanan wisata Singapura bersama Migme ini terasa nyaman, baru dan modern, terutama berkat desain kamar mandinya.
Beberapa kue khas Cina telah menyambut beserta berbagai buah-buahan. Pada saat itu memang sudah menjelang Imlek sehingga dimanapun saya beranjak, alunan lagu klasik maupun Tiongkok modern terdengar di berbagai penjuru shopping malls di kota ini.
Kembali ke bahasan suasana kamar, pemisahan antara area tempat tidur dan kamar mandi adalah kaca tebal yang melebar. Melangkah masuk, saya kontan merasa kerasan. Kamar mandi di Marina Mandarin terasa baru dan tentunya bersih serta lengkap dengan shower dan bath tub terpisah.
Tepat di hadapan twin bed, terdapat meja kerja yang memadai serta tentunya televisi. Yang juga menyenangkan adalah adanya balkon di setiap kamar di hotel ini. Kamar kami berpanorama tepat langsung menuju pergedungan di wilayan Marina Bay City ini. Cantik, namun hati saya awalnya berharap mendapatkan arah menuju lautan lepas, dimana akan terlihat jelas juga pemandangan menuju Singapore Flyer dan Marina Bay Sands.
Secara umum, saya merasa puas dengan pengalaman menginap di sini selama dua malam. Ada satu insiden dimana kunci gembok koper saya hilang pada saat berjalan-jalan keliling kota. Beruntung pihak hotel sigap mengirimkan staff-nya untuk membantu memotong gembok saya dan bagian PR-nya sendiri menyarankan saya untuk mencari gembok penggantinya tepat di Marina Square Shopping Mall. Sebuah saran yang langsung saya ikuti dan saya berpuas hati karena mendapat hasil yang diharapkan.
Meskipun secara keseluruhan hotel ini terlihat sudah terasa agak berumur namun pemeliharaannya sangat baik. Namun sayang dikarenakan kegiatan selama di Singapura cukup padat, maka saya tidak berhasil mencoba berbagai fasilitas di sini. Minimal untuk gym dan kolam renang.
Tapi setidaknya saya mencatat kunjungan mengesankan di all-day dining restaurant di hotel ini, AquaMarine, yang nanti akan saya wartakan di artikel lain pada kesempatan berikutnya.
Terima kasih Marina Mandarin atas keramahtamahannya. Mudah-mudahan di lain waktu saya bisa berkunjung lagi dan menikmati waktu lebih banyak lagi di hotel ini serta bersantap di berbagai restorannya.
—–
MARINA MANDARIN SINGAPORE
6 Raffles Boulevard, Marina Square, Singapore
T: +65.6845.1000