Sekian tahun tidak mengunjungi Singapura ternyata cukup untuk menumbuhkan rasa rindu. Kali ini saya lebih bersemangat lagi karena kali ini saya berwisata bersama para bloggers berpengaruh dari beberapa negara Asia Tenggara hingga Hong Kong dan Korea Selatan.
Dalam kesempatan ini migme, platform social media dan entertainment kenamaan asal Singapura, bertindak sebagai penyelenggara acara dan bekerja sama dengan berbagai pihak seperti Changi Recommends dan Marina Mandarin Singapore untuk mengajak kami berkeliling di Gardens by the Bay serta Marina Bay Sands.
Satu hal yang menyenangkan dari acara bloggers kali ini adalah keleluasaan waktu yang diberikan. Maka dari ketiga hari kunjungan saya di Singapura, saya memutuskan untuk banyak berkeliling, makan-makan, serta ngopi-ngopi.
Hari Sabtu dikhususkan untuk mengikuti acara yang diselenggarakan migme, namun pada hari Jumat dan Minggu saya sempat berkeliling ke berbagai tempat seperti Ronin, sebuah coffee shop baru yang luar biasa kopi serta sandwich-nya, serta mencicipi beberapa makanan halal di Ramen Ten serta Yellow Submarines.
Selain itu tentu tidak lupa saya menyempatkan mampir memborong Garrett Popcorn serta menikmati makan pagi ala kopitiam di Tong Ah Eating House. Terakhir, saya diajak untuk menikmati sepiring chicken rice dengan porsi berlimpah dan harga murah di kantin karyawan Terminal 2 Bandara Changi. Selebihnya, tentu oleh-oleh dari Mustafa telah dinanti keluarga di rumah.
Kesemuanya telah saya rangkum dalam artikel-artikel berbeda yang saya persembahkan khusus untuk pembaca setia The Gastronomy Aficionado.
Kini saatnya saya bercerita sedikit tentang petualangan saya bersama migme!
Dari Marina Mandarin menuju Gardens by the Bay
Cuaca di Singapura pada kunjungan saya bulan Januari lalu sangat cerah. Cukup kontras rupanya dengan cuaca di Jakarta dan berbagai kekhawatiran pasca hujan. Mengejutkan memang ketika beranjak dari langit Jakarta, cuaca hingga ke kota ini cerah terus dan nyaris langit biru tanpa noda hampir selalu tampil.
Langkah saya tergopoh-gopoh dan keringat bercucuran ketika akhirnya saya berjumpa rekan-rekan blogger lain untuk kali pertamanya saat mereka telah berkumpul bersama para pemuka Marina Mandarin Singapore. Maklum sehari sebelumnya saya banyak bertualang sendirian.
Keputusan untuk brunch terlebih dahulu di Chinatown ternyata berakibat sedikit keterlambatan, namun kebahagiaan terpancar dari wajah-wajah kami yang akan diajak berkeliling fasilitas demi fasilitas yang dimiliki hotel bintang lima ini.
Dua malam saya di hotel ini ternyata pengalamannya cukup memuaskan. Untuk ceritanya telah saya tuliskan di sebuah artikel terpisah. Selesai bersantap siang di restoran kebanggaan hotel ini, AquaMarine, kami menumpang naik bis pariwisata dan berangkat menuju Gardens by the Bay.
Beberapa tahun yang lalu, fasilitas megah ini baru saja dibuka. Menginap di Marina Bay Sands saat itu saya hanya bisa terpesona melihat kemegahannya namun apa daya waktu tidak mencukupi untuk bisa datang menghampiri.
Tiga tahun kemudian kesempatan itu datang. Mendapati Gardens by the Bay yang begitu luas dan bebas dijelajahi dengan biaya minim ini menjadi sebuah kelebihan yang dimiliki kota Singapura. Namun untuk memasuki Flower Dome dan Cloud Forest secara gratis untuk sebuah tiket terusan seharga SGD 28/orang menjadi kesempatan istimewa bagi kami para bloggers untuk tidak dilewatkan begitu saja.
Tema Imlek tengah merajai suasana di Flower Dome. Kami berkunjung dari satu wahana ke wahana lainnya dengan berjalan kaki. Cukup lelah setelah banyak bertualang selama dua hari itu sambil menenteng kamera DSLR kemana-mana. Namun semangat tentu tidak boleh padam.
Di Flower Dome, bebungaan dan vegetasi asli ditempatkan sesuai “iklimnya”. Berbagai macam kaktus terdapat di bagian gurun, namun di sisi lain berbagai bunga yang taksonomi-nya tidak mampu saya ingat, tampil sangat cantik dan memesona para pengunjung taman ini. Para fotografer makro tentu akan sangat berbahagia bermain di sini.
Di berbagai sisi terdapat juga atraksi-atraksi untuk menghibur pengunjung. Misalkan saja saat itu kami sempat dihibur oleh permainan boneka dan kejenakaan dari sang dalang yang mengundang kagum banyak anak kecil. Berbagai pertunjukan lain bisa disaksikan di jam-jam berbeda.
Setibanya kami di Cloud Forest, kami langsung disuguhi cipratan segar dari air terjun buatan setingkat 6 lantai ini. Cloud Dome khusus diciptakan untuk menampilkan suasana hutan yang
Suasana hutan semakin terasa dengan adanya kabut buatan serta kesempatan meniti jembatan yang menurun dari puncak air terjun. Dome raksasa yang dibangun dengan megah ini tidak hanya mampu mengakomodir kenyamanan, namun juga ruang hidup bagi berbagai vegetasi di sini. Pencapaian yang luar biasa.
Sebelum beranjak dari Gardens by the Bay, kami juga menyempatkan berjalan-jalan di atas Skyway yang menghubungkan Supertrees ikonik yang kita kenal betul dari taman raksasa ini. Kota Singapura selepas hujan terlihat sendu, namun udara sejuk serta angin yang berhembus lembut membuat saya bersemangat kembali.
Sands Skypark Observation Deck dan bersantap di Carnivore
Dalam perjalanan yang tidak terlampau jauh ke Marina Bay Sands, ternyata berjalan-jalan di Gardens by the Bay cukup membuat beberapa dari kami jatuh tertidur. Tidak lama tibalah kami dan rupanya bagi saya, Marina Bay Sands seakan tidak banyak berubah. Tetap terasa penuh kehidupan dan seperti baru.
Untuk mencapai Sands SkyPark harga tiket yang resmi dijual sebesar SGD 23/orang dan tentunya kali ini kami berkesempatan gratis melihat Singapura dari ketinggian 57 tingkat!
Gardens by The Bay menjadi terlihat mungil dan rasanya hampir tidak percaya saya sebelumnya berada di sana namun kini sudah sejauh itu jaraknya!
Khusus sore itu, langit Singapura berubah mendung, apalagi setelah hujan cukup deras sempat turun ketika kami tengah berjalan-jalan di dalam kubah Gardens by the Bay yang mewah itu.
Tidak lupa sesi foto wefie menjadi sebuah keharusan! Selanjutnya, kamipun digiring untuk makan malam setelah petualangan seru hari itu. Carnivore yang terletak di lantai dasar MBS menjadi tujuan makan malam kami.
Restoran panggangan berbagai macam daging ini terasa istimewa dan unik penyajiannya, seolah membuat saya berpikir bahwa orang Brazil ternyata cerdas dalam mengolah cita rasa maupun gairah untuk menikmati makanan sampai taraf maksimal. Cerita lengkapnya akan saya bagi pada kesempatan lain.
Menutup hari itu, saya memutuskan untuk kembali ke hotel dan beristirahat. Sudah cukup saya berolahraga jalan kaki, ujar saya dalam hati. Maklum kaki saya tidak terbuat dari baja seperti orang Singapura. 😀
Apalagi rencana saya di esok harinya adalah berkeliling lebih banyak lagi sebelum bertolak menuju airport. Sayang waktu saya sudah hampir habis tapi rasa syukur datang menghampiri.
Terima kasih migme dan teman-teman bloggers! Semoga kita bisa berjalan-jalan bersama lagi di kesempatan lainnya!
—–
Foto-foto keceriaan para bloggers di Singapura. Courtesy of migme.
https://www.facebook.com/media/set/?set=a.10152569847291987.1073741835.132917161986&type=3
—–
Ingin berkesempatan serupa seperti saya?
Jangan sungkan bergabung dengan migme dan raih kesempatanmu!
- Untuk mendaftarkan diri, klik di sini.
- Pertanyaan lebih lanjut bisa diajukan ke >> editorial@mig.me
migme in social media:
- Facebook: @migmeHQ
- Twitter: @migmeHQ
- Instagram: @migmeHQ
- Google+: +migmeHQ
- Youtube: migmeHQ
- Pinterest: migmeHQ