Bahwa saya begitu mencintai kopi adalah sebuah fakta yang tak terbantahkan! Apalagi sejak satu dekade terakhir ini saya semakin menikmati jenis yang terbilang klasik, alias jenis-jenis kopi hitam yang biasa kita kenal dengan nama espresso, ristretto, long black, kopi tubruk atau apapun itu.
Masyarakat perkotaan masa kini, khususnya di Jakarta, sudah semakin bereksplorasi dengan berbagai macam rasa yang mengaitkan manis serta pahit. Begitu banyaknya coffee shops maupun dessert bars menjadi tanda bahwa kini eksplorasi tersebut telah mencapai titik terang dan orang tidak ragu lagi untuk berkecimpung dalam sebuah lifestyle sebagai seorang konsumen, maupun dari segi bisnis yang berlatar kedua rasa tersebut.
Tergoda dengan perkembangan pesat dalam dua industri ini membuat saya memutuskan juga untuk ikut andil bereksplorasi di luar dua rasa aman kesukaan saya – yakni asin dan umami. Harus diakui bahwa pencarian saya begitu berwarna dan dalam prosesnya saya menikmati berbagai twist dalam kreasi penciptaan minuman kopi, dessert, serta es krim.
Salah satu yang mengundang perhatian saya adalah rebranding sukses yang dimainkan perusahaan dari es krim idola saya sejak kecil yaitu Magnum. Meski berawal hanya dari satu rasa vanilla saja – sebuah rasa yang teramat istimewa dalam ingatan masa kecil saya, kini Magnum telah berkembang menjadi sebuah brand es krim yang kuat dan memiliki cafe sendiri yang lengkap dengan berbagai sajian makanan serta kreasi-kreasi dessert yang melibatkan berbagai rasa es krim Magnum.
Mengikuti tren menikmati dessert terkadang bukanlah hal yang mudah maupun murah bagi banyak orang, Kini dengan konsep mutakhir Magnum with coffee yang menggunakan tagline #Magnoffee, es krim ini tengah memperkenalkan tren menikmati dessert yang terbilang murah meriah karena bisa dikreasikan sesuka penikmatnya.
Berangkat dari kesukaan saya menikmati espresso affogato alias kopi jenis espresso yang disatukan bersama es krim vanilla atau rum raisin, saya terinspirasi melakukan hal yang sama dengan Magnum.

Pertama-tama yang saya coba adalah segelas cappuccino panas yang saya tambahkan dengan bubuk kayu manis, serta kemudian dipadukan dengan Magnum rasa vanilla dan kacang almond. Rasa yang tercapai ternyata cukup bisa saya nikmati dan memang rasa vanilla selalu fleksibel dengan kombinasi apapun. Eksterior luar Magnum yang merupakan coklat Belgia selalu dapat memuaskan di berbagai kondisi, baik dinikmati langsung maupun digabungkan dengan kopi.
Di kesempatan lain saya juga mencoba Magnum yang saya celupkan langsung dengan long black yang berasal dari biji kopi Toraja yang terkenal kaya dengan rasa yang kuat dan mouthful. Tidak disangka pula ternyata eksperimen kali ini berjalan sukses dan saya beserta istri menikmati hingga tetes terakhir meskipun hujan deras tengah melanda Jakarta pada siang itu.
Eksperimen ini tentu akan terus berlanjut dan bahkan saya berencana untuk berbagi kebahagiaan yang sederhana ini dengan teman-teman serta keluarga yang lain. Mungkin lain kali akan melibatkan whipped cream, jenis kopi yang berbeda, rasa Magnum yang lainnya, dan kesemuanya dinikmati bersama-sama dalam satu waktu.
Ternyata tidak hanya Magnum with coffee #Magnoffee ini merupakan tren baru tersendiri tapi juga mengajak kita untuk berinteraksi dan berkreasi dalam ranah pribadi, bersama pasangan, maupun teman dan keluarga juga. Sehingga sayang bila kita tidak mencoba untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda ketimbang menikmati es krim langsung seperti yang selama ini kita selalu lakukan.
Bagaimana dengan Anda?