Flavor Preview: Locally Empowered Ranginang & Keripik Bayam (Desanesia, Bandung)

Turut meramaikan ranah kuliner keripik dan kerupuk Nusantara yang begitu kaya ini, Desanesia tampil dengan kemasan yang apik dan menampilkan misi lokal yang begitu kental. Selain itu, Desanesia juga menawarkan satu jenis camilan yang selalu saya idolakan ketika saya berada di tengah-tengah keluarga di Bandung. Ranginang!

Tidak hanya dengan Ranginang, Desanesia juga turut menampilkan Keripik Bayam dalam lini produknya dan keduanya mendapat tambahan bumbu istimewa untuk menjadikannya beda dengan varian tradisional yang sering kita jumpai. Khusus Ranginang, satu-satunya yang berbeda seumur hidup saya yaitu ketika di masa SMA dahulu dimana teman sekolah selalu membawakan ranginang/rengginang asal Tegal yang diberikan saus manis di atasnya. Jujur sudah lupa apakah saus itu terbuat dari nanas atau gula merah, namun cukup terkenang bahwa ternyata ranginang bisa cocok dengan gaya berbeda!

Ranginang (Courtesy of Umi Fadilah)
Ranginang (Courtesy of Umi Fadilah)

Alih-alih menampilkan rasa ranginang tradisional yang polos, Desanesia justru berkreasi dengan rasa manis, asin, serta pedas yang menggunakan bahan dasar keju sebagai sausnya. Tentu favorit saya jatuh ke rasa keju asin, maklum rasa asin selalu menjadi kesukaan orang Sunda seperti saya pada umumnya. Tapi varian rasa keju pedas yang ternyata menantang ini justru bersaing ketat untuk menjadi ranginang terbaik dari Desanesia. Varian ketiganya yaitu dengan rasa keju manis yang bertekstur agak kental memang bukan menjadi favorit saya. Meskipun demikian, ternyata menarik melihat ranginang mini yang renyah ternyata bisa diaplikasikan dengan rasa seperti ini.

Keripik Bayam (Courtesy of Umi Fadilah)
Keripik Bayam (Courtesy of Umi Fadilah)

Untuk keripik bayamnya, Desanesia menyajikan dua jenis yaitu rasa orisinal dan pedas. Namun jangan khawatir karena rasa pedasnya bukan yang menjadikan Anda sakit perut. Herannya, keripik bayam Desanesia mengingatkan saya dengan masakan Manado dan ternyata cukup lezat bila dinikmati dengan nasi hangat serta lauk pauk kesukaan saya!

Terakhir, ternyata pemilihan nama ‘Desanesia’ ini terkait dengan pemberdayaan masyarakat pedesaan di Jawa Barat dalam memproduksi camilan-camilan ini. Desanesia berharap bahwa dengan memberdayakan masyarakat pedesaan secara riil tentu secara jangka panjang akan menjadi kontribusi tersendiri dalam kemakmuran mereka. Sebuah inisiatif yang berbeda selain memberdayakan tenaga lokal seperti pegawai sendiri yang lazim terjadi di berbagai pesaingnya.

Desanesia - Price List

Secara pribadi, saya cukup menikmati semua produk dari Desanesia dan ternyata kerenyahan dari semua ranginang serta keripik bayam itu cocok dengan kreasi bumbu-bumbunya. Mudah-mudahan dalam waktu dekat ini sepulangnya ke Bandung, saya bisa menyempatkan untuk memperkenalkan baik ranginang dan keripik bayam ini kepada keluarga saya. After all, we have always been fans of ranginang! Keep it up and don’t forget the MUI halal certification, Desanesia!

—–

DESANESIA

Halal friendly (self-claimed halal)

Available through resellers or by delivery (available for out of Bandung as well) –
Info: 
http://desanesia.com/distributor-reseller/

Website: http://desanesia.com
Email: desanesia.info@gmail.com
Twitter : @desanesia
Facebook: Desanesia

—–

Images courtesy of http://umifadilah.com and the price list from Desanesia

Advertisement

Leave a Reply

Please log in using one of these methods to post your comment:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s