
Keelokan kepulauan Bangka-Belitung ternyata tidak hanya sebatas pantai-pantai indahnya yang perawan serta suasananya yang penuh ketenangan. Justru kekuatan dan kekayaan kuliner dua pulau ini menjadi suatu hal yang tidak boleh kita pungkiri keberadaannya. Namun bila yang terpikirkan hanya sebatas masakan ikan atau seafood saja, berarti anda belum melihat Bangka-Belitung secara tuntas.
—–
Awalnya saya sempat berpikir, ‘Benarkah harus mampir ke restoran ini padahal baru saja makan pagi di hotel?’. Herannya jelas tertulis dalam itinerary Mie Belitung Atep adalah sebuah restoran yang wajib dikunjungi. Akhirnya saya memutuskan untuk makan pagi di hotel secukupnya saja dan mempersiapkan ruang lebih di perut ini untuk menikmati hidangan di sana.
Lokasinya ternyata tidak jauh dari pusat kota Tanjung Pandan dan sekilas tempatnya lebih seperti toko ketimbang restoran. Namun jangan salah, bila sampai anda menemukan bis pariwisata baru saja berhenti di depan restoran ini, lebih baik anda buru-buru masuk mendahuluinya untuk mendapatkan tempat duduk! Percayalah pengalaman menikmati Mie Belitung Atep ini ternyata tiada duanya.
Sempat terbersit apakah mie yang disajikan di sini apakah akan sama dengan mie kuah ikan yang pernah saya nikmati di Pulau Bangka, yang tepatnya di kopitiam klasik Tung Tau? Ternyata dugaan saya salah karena kreasi mie di sini berbeda dengan yang saya pernah coba sebelumnya di Bangka, bahkan dimanapun!
Segala sesuatunya sudah dipersiapkan dengan baik pada tahap penyajian. Mie yang sudah direbus lalu disiram dengan kuah yang berisi banyak udang-udang kecil. Setelah itu ditambahkan pula berbagai topping seperti potongan kentang, tauge, tahu goreng, bakwan (tepung yang digoreng dan dipotong berbentuk dadu), serta tentunya didampingi oleh emping. Kuah untuk mie yang berwarna gelap ini terasa cukup mirip dengan kuah lomie namun tidak terlampau kental dan sudah dibuat agak manis. Konon Mie Belitung Atep menggunakan kecap manis lokal yang hanya diproduksi di Tanjung Pandan.
Sungguh rasanya begitu nikmat dengan perpaduan rasa gurih manis kuah serta kekayaan pendamping dari mie tersebut. Jelas ini adalah sebuah masakan yang sangat orisinil dan gabungan keseluruhan elemen yang unik ini ternyata berhasil berpadu dengan baik. Wajar saja bila Mie Belitung Atep menjadi tujuan reguler bagi warga Tanjung Pandan bahkan para turis yang berkunjung ke pulau yang elok ini.
Sejak itu saya selalu berharap bahwa suatu saat saya akan berkesempatan kembali untuk menikmati segala keindahan pulau ini lagi. Pastinya di sela-sela itu, kunjungan kembali ke Mie Belitung Atep akan menjadi agenda wajib berpesiar kuliner di Tanjung Pandan. Bagaimana dengan anda?
—–
Published on LINKED (CITILINK in-flight magazine) – February 2013 (unedited)
Leave a Reply