Pengalaman Bersantap Yang Memesona di Sky on 57
http://kabaremagazine.com/2012/11/pengalaman-bersantap-yang-memesona-di-sky-on-57/
—–
Chef Justin Quek yang merupakan kebanggaan warga Singapura kini telah memantapkan eksistensinya dengan keberadaan Sky on 57 sebagai restoran elitnya di lantai paling atas resort ternama Asia Tenggara, Marina Bay Sands, sejak 2010. Berkesempatan mencicipi hidangannya sembari menikmati pemandangan ke segala penjuru kota ini sudah barang tentu merupakan pengalaman yang tak terlupakan.
Keberadaan Sky on 57 bukanlah semata-semata dimaksudkan sebagai restoran yang menyajikan panorama terbaik di kotanya, namun juga sebagai sebuah restoran yang dikepalai oleh seorang celebrity chef yang memiliki skill dan kekhasan. Konsep celebrity chef sendiri memang terbilang cukup baru dan tengah diadopsi dengan gencar oleh berbagai resort serta hotel terkemuka di berbagai belahan dunia.
Seiring semakin banyak pengetahuan serta minat masyarakat terhadap makanan, maka para chef berpengalaman ini menjadi ikon di berbagai acara TV, iklan, maupun jenis publikasi yang lain. Marina Bay Sands dengan cermat memahami tren ini dan segera memboyong sang juara setempat, Chef Justin Quek, untuk disandingkan dengan restoran-restoran lain yang dikepalai para chef dengan latar belakang dan kewarganegaraan yang berbeda.
Memasuki Sky on 57, kita akan disuguhi oleh sebuah interior modern yang didominasi warna putih dan jendela di sekelilingnya. Di sini kita dapat melihat pemandangan Singapura secara 360 derajat, dari pencakar langit tertinggi, wilayah perairannya di selatan, hingga lalu lintas lautnya yang padat. Sungguh pemandangan yang luar biasa, apalagi bila menikmati terang benderang gedung-gedung tingginya di malam hari. Di hari yang sejuk, opsi untuk duduk santai di terasnya dan menikmati udara terbuka tentu sebuah kesempatan yang juga tidak boleh dilewatkan.

Siang itu saya beserta rombongan disambut pribadi oleh Chef Justin Quek sendiri. Beliau dengan penuh percaya diri menerangkan mengenai pengalamannya di dunia masak memasak termasuk pengenalan terhadap makanan di Sky on 57 dan beberapa produk pilihan pribadinya yang digunakannya disana. Sementara beliau menerangkan, para pelayan dengan sigap menghampiri dan memenuhi berbagai kebutuhan kami selama berada di sana. Rasanya dari awalpun tidak ada keraguan sekalipun terbersit dengan apa yang akan disajikan. Segala sesuatunya sudah berlangsung dengan lancar dan nyaman meski kami baru saja tiba.
Bertahun-tahun lampau Chef Justin Quek (JQ) muda berangkat ke Perancis dengan tabungan sebesar USD 40,000 untuk menempa ilmunya lebih jauh lagi. Sekembalinya ke Asia, JQ mencoba untuk menggabungkan kuliner moyangnya yang didominasi rasa Oriental dan Peranakan dengan estetika rumit ala Perancis. Penghargaan dan berbagai posisi terhormat didapatnya dan JQ sendiri membuka berbagai restoran di Cina daratan serta Taiwan.
Semuanya berkulminasi di tahun 2010 ketika ia membuka Sky on 57 dan semakin mengukuhkan dirinya sebagai chef Singapura yang paling senior sekaligus paling sukses saat ini. Kesempatan yang cukup langka ketika dapat bertemu dengan beliau yang senantiasa berkeliling keluar dan kembali ke Singapura untuk mengurus berbagai kegiatan dan bisnis restorannya.

Lineup makan siang kami waktu itu terlihat menarik. Dimulai dari sebuah mushroom cappuccino,atau singkat kata sup jamur, yang kental dan gurih namun disajikan dalam sebuah demitasse atau gelas kecil yang lazim digunakan untuk minum espresso. Cara menikmatinyapun seperti minum kopi dan satu gelas rasanya sudah cukup untuk memancing selera makan kami lebih jauh lagi.

Menu kedua sebelum hidangan utama adalah telur organik yang dimasak perlahan dan disajikan bersama puree yang terbuat dari artichoke serta emulsi dari hati angsa. Dengan cara masak mutakhir dan disajikan dengan indah, sang kuning telur ternyata masih mengalir ketika dipecahkan. Pengiringnya sendiri sangat melengkapi rasa telur yang tampil cantik dan menggigit ini.


Hingga akhirnya tibalah hidangan utama saya berupa nasi goreng Oriental dengan seafood dengan ‘Mui Fan’ style. Alasan memilih ini ketimbang hidangan Australian lamb cutlet sangatlah sederhana – saya ingin menikmati masakan tradisional yang disajikan oleh seorang koki yang tidak lupa akan asal usulnya. Hasilnya cukup menarik. Cara ‘mui fan’ ini sebetulnya membuat nasi goreng telur tersebut direndam dengan sebuah sup bening sehingga tidak tersaji kering seperti yang biasa kita nikmati tanah air. Selain itu pendampingnya sungguh kaya dan menggugah selera yakni berupa dua udang besar, fillet ikan, dan scallop. Rasa kuahnya sendiri agak tawar namun saya cukup menikmati perpaduan berbagai bahan lainnya dan penampilan unik dari sebuah nasi goreng.

Terakhir kami menikmati menu penutup berupa tart nangka dengan yang diselimuti kulit-kulit tipis seperti pangsit goreng, crème anglaise, serta es krim yang terbuat dari acacia dan madu. Penutup ini sungguh unik dan berhasil memadukan kekhasan Asia dengan masakan Barat dengan cantiknya.
Sebuah perjalanan baru telah saya lalui dan kali ini berkesempatan menikmati sebuah sinergi kreatif antara Asia dan Perancis. Kini Singapura telah banyak melahirkan chef-chef berbakat dengan restoran-restoran yang semakin bersaing dengan para ‘gurunya’ di Eropa. Tidak ada keraguan di sini, Chef Justin Quek tentu adalah salah satu sumber inspirasi dari sebuah generasi baru yang energik ini.
—–
SKY ON 57 (MARINA BAY SANDS, SINGAPORE)
Address: Marina Bay Sands, 10 Bayfront Avenue – Singapore
Opening Hours:
- Breakfast
Mon to Fri: 7am – 10:30am
Sat & Sun: 7am – 11am
- Lunch
Daily: 12pm – 2:30pm
- Dinner
Daily: 6pm – 10:30pm
Last order at 10:30pm
- Bar
Sun to Thu: 11am – 11:45pm
Fri to Sat: 11am – 12 Midnight
RSVP: +65.6688.8857
Website:
http://www.marinabaysands.com/Singapore-Restaurants/Celebrity-Chefs/Sky-on-57/
Facebook: http://www.facebook.com/marinabaysands
Twitter: http://twitter.com/Marinabaysands
Pricing:
- Hotel and Non-Hotel Guests
Lunch: $50
Dinner: $100
- Non-Hotel Guests only
Bar: $30
—–
Featured in Kabare (November 2012)