
Sajian Otentik Negeri Ginseng
http://kabaremagazine.com/2012/05/gahyo-sajian-otentik-negeri-ginseng/
Layaknya tren K-Pop atau Korean Pop yang tengah digandrungi kawula muda ternyata restoranpun tidak luput menjadi sasaran wisata kuliner mutakhir masyarakat Jakarta. Meskipun makanan Korea sudah lama dikenal di kota ini tapi ternyata masih saja banyak yang bisa dipelajari selain tentunya dinikmati. Pengalaman saya di Gahyo adalah salah satunya.
Gahyo adalah restoran yang dirintis sejak 2005 lalu dan kini telah menorehkan tradisi sebagai salah satu restoran Korea yang paling diincar oleh kalangan ekspatriat Korea maupun Jepang. Meskipun konsep awalnya terbilang simpel dengan hanya mengadaptasi resep keluarga, justru otentisitasnya menjadi ciri khas serta kelebihan dari Gahyo.
Menggunakan kata Gahyo yang berarti ‘lezat’ tentu bukan tanpa alasan, apalagi memang karena kebanyakan restoran Korea mengutamakan kualitas dan ini tidak didapat dengan harga murah meriah. Terkenal dengan hidangan barbecue-nya, masakan Korea biasanya menggunakan daging sapi terbaik dan untuk ini Gahyo mengimpornya dari Amerika Serikat serta Australia. Selain itu bumbu-bumbu khas juga hanya didapat dari Korea Selatan dan sisanya merupakan bahan makanan lokal yang dijamin kesegarannya.
Petualangan yang penuh warna
Masakan Minang terkenal dengan berbagai kekayaan jenis masakannya serta disajikan sekaligus di setiap restorannya dan begitu pula ceritanya dengan masakan Korea. Berbagai menu pembuka yang lazim disebut banchan tersaji di piring kecil dan terlihat jelas warna warni yang menggugah selera. Sebagai contoh yang paling terkenal dari Korea tiada lain adalah kimchi dan di Gahyo ini bisa jadi merupakan yang terbaik yang pernah saya rasakan. Contoh lain dari banchan adalah seperti pajeon (panekuk telur dengan bawang), bokkeum (tumis gurita cilik dengan sayuran), namul (sayur mayur yang diolah dalam berbagai teknik), dan masih banyak lagi.

Yang patut dicatat adalah agar jangan sampai terlena dengan mencicipi semua banchan ini karena apa yang anda pesan untuk hidangan utama biasanya berukuran besar dan cocok untuk makan tengah bersama keluarga dan teman-teman.
Sebagai contoh adalah Jabchae yang sebetulnya terlihat familiar di mata kita karena terdiri dari tumisan bihun tebal yang transparan dengan potongan daging sapi dan sayuran. Rasanyapun gurih manis persis seperti yang biasa kita temukan di restoran ala Tiongkok. Jabchae dengan cepat menjadi pilihan cocok bagi penikmat makanan yang tidak terlalu adventurous.
Selain itu pilihan ‘aman’ lainnya adalah Haemul Pajeon atau semacam panekuk telur yang terlihat seperti omeletyang berisi cumi serta berbagai sayuran. Lazimnya diberi saus cocolan berupa kecap asin yang menjadikannya terasa lebih gurih.

Untuk makanan berkuah, Gahyo menyajikan beberapa pilihan seperti Sundubu Chigae yaitu sup yang sedikit pedas tanpa rasa asam meskipun rupanya mirip sekali dengan kuah tom yam. Sup ini berisi kerang kipas serta tahu yang mirip sekali dengan rasanya bila dipepes dan kesemuanya dicampur dengan kuning telur. Namun yang lebih mumpuni adalah Yukkejang yaitusup berisi berbagai sayur, akar teratai, jamur, dan bihun dengan kuah yang lebih pedas dan gurih.
Meskipun demikian harus dipahami bahwa citarasa kuah pada masakan Korea terbilang lebih tawar dan tidak segurih kuah pada sop, soto atau kari di masakan Indonesia pada umumnya. Bahkan kuah ramen Jepang saja bisa dibilang sangat gurih untuk ukuran masakan dari Asia Timur.

Terakhir yang tidak boleh dikesampingkan adalah Dolsot Bibimbab yang sangat terkenal. Sebuah hidangan kaya bahan dan kaya rasa terdiri dari berbagai sayuran, telur, dan nasi serta dimasak dalam sebuah hot pot sehingga menjadikan masakan ini serupa dengan nasi liwet dengan kekhasan berbeda. Ada rasa gurih, rasa pedas, lembut, berisi dan menyenangkan untuk disantap.
Korean BBQ, sang jurus pamungkas
Kedatangan ke restoran Korea tentunya tidak lengkap bila melewatkan barbecue-nya yang terkenal. Tersajilah berbagai potongan daging sapi dari berbagai bagian yang juicy seperti iga dan lidah untuk selanjutnya dipanggang dan disajikan dengan berbagai saus serta teknik menyantap yang unik. Jangan kuatir untuk berasap-asap ria dan memasak sendiri karena biasanya di restoran Korea para waitress akan sangat sigap memanggang serta menyajikannya untuk kita dengan cepat. Selain itu setiap meja makan memang didesain agar asap tidak menyebar kemana-mana, ditandai dengan corong exhaust yang bentuknya tidak lazim.

Beberapa daging ada yang telah dimarinasi dengan bumbu dan setelah dipanggang dapat dinikmati beserta adonan garam serta merica. Terlebih lagi bila ingin merasakan keotentikan cara menyantapnya maka satu piring kecil berisi daun wijen tersedia untuk membungkus daging tersebut beserta berbagai potongan sayuran dan cabe agar dapat dinikmati sekaligus semakin kaya rasanya dan seolah membedakan dengan yakiniku ala Hanamasa atau restoran sejenisnya.
Sebagai penutup manis dari petualangan kali ini, Gahyo menyediakan racikan minuman jahe, ginseng, dan kurma Korea yang menghasilkan rasa hangat pedas yang menenangkan. Kreasi dessert lainnya berupa pudding kopi, mangga, dan kelapa atau buah-buahan juga bisa menjadi pilihan penutup yang menyejukkan. Rasanya cukup untuk tidak berpesiar jauh hingga ke ranah Korea hanya dengan menikmati otentiknya hidangan ini di Jakarta.
Apakah ini berarti petualangan Korea kita berakhir di sini saja? Tentu tidak, karena Jakarta menyimpan begitu banyak rahasia dan ini berarti masih banyak cerita baru serta pengalaman seru kuliner lainnya. Bahkan Gahyo sendiripun masih menyimpan banyak hidangan menarik yang tentunya layak untuk mendapat kunjungan kedua bahkan seterusnya.
———-
GAHYO
Halal-friendly (terdapat beberapa menu non-halal)
Suitable for vegetarian
Address:
- Galeria SCBD, Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53 Lot 6 – (021) 5289 7044
- Sport Mall Kelapa Gading, Blok A 26-27 – (021) 4587 6626
Opening Hours: Everyday, 11 am – 11 pm
Pricing: Around IDR 300,000 – 500,000 for two.
———-
Featured in KABARE (May 2012)
Pictures courtesy of Gahyo