Saat itu adalah sore hari yang sejuk selepas hujan. Angin berhembus kencang dan keramaian tetap merajai Union, sebuah tempat yang teramat hype dan penuh setiap saat. Rasa penasaranlah yang membawa kaki saya melangkah ke tempat ini.
Lima belas menit berlalu di bangku khusus waiting list dan seorang greeter membawa saya ke sebuah meja yang hanya dapat saya gunakan satu jam saja sebelum yang mereservasi meja itu datang. Tanpa membuang waktu langsung saja yang terlintas dan ingin saya coba adalah yang terbaik dan menarik dari menu Union yang berisi masakan dengan cita rasa modern ini.
Adalah crispy skin salmon bersama mashed potato serta saus yang intriguing dengan bahan jahe dan jeruk. Menyusul sesudahnya adalah homemade lamb sausage dengan imbuhan herbs seperti rosemary dan thyme dengan onion gravy.
Meskipun suasana begitu ramai dan penuh, untung saja pelayanan tetap berjalan cukup prima. Meski bagian dapur mungkin agak kewalahan namun atas bantuan pelayanan yang baiklah semua makanan dapat diantarkan dengan cepat.
Setidaknya apa yang diharapkan ternyata juga berimbang dengan rasa yang kami dapat. Salmon yang cantik datang dengan kulit renyah. Hidangan ini ternyata membutuhkan dua kali proses masak. Yang pertama tentu merenyahkan dulu kulit dan dilanjutkan dengan memasak ikannya sampai ke derajat medium-well sesuai pesanan. Rasanya yang tidak terlampau ringan tapi juga berisi ternyata semakin dahsyat ketika digabungkan dengan kelezatan saus gelap berbahan jahe dan jeruk ini. Certainly one of the best sauces I ever had! Untuk sosisnya sendiri mungkin tidak terlalu impresif bila disandingkan dengan sang salmon. Tapi yang memuaskan adalah kepadatan sosis tersebut dan rasa bumbu yang tebal nan gurih.
Merunut kata Union yang merupakan perpaduan keahlian pasangan chef muda, Adhika Maxi di kitchen serta Karen Carlotta di bakery, maka sudah barang tentu desserts adalah sebuah keharusan!
Adalah mocha cake yang menjadi pilihan karena red velvet cake sudah tidak tersedia saat itu. Tekstur yang didapat adalah perasaan semi lembut ala red velvet namun kali ini berwarna coklat, serta lapis demi lapis krim keju lembut ternyata memang seru!Tapi tunggu dulu, ternyata ada kacang-kacangan juga di antaranya dan menghantarkan rasa manis yang juga memberi nuansa yang berbeda. Sungguh pilihan yang tepat!



Di samping itu pada bagian bakery terdapat berbagai cakes lain seperti carrot banana, praline, hingga macarons. Bagels and baguettes? They got them also!
Jadi lengkap sudah pengalaman malam itu dengan hasil cukup mengejutkan. Tidak overrated karena semata-mata popularitas belaka, tapi tampil lumayan memuaskan. So book first and pick your best seats karena Union tidak akan kekurangan pengunjung dalam waktu yang lama.
—–
Rating: ***
Halal-friendly (dishes using pork and wines, liquors also available as beverages)
Some dishes suitable for vegetarians
Address: Plaza Senayan Courtyard, GF, Jl. Asia Afrika No. 8, Jakarta
RSVP: 021 – 5790 5861/62
Opening Hours: 11 AM until late (Daily)
Website: http://unionjkt.com
Facebook: http://www.facebook.com/groups/233268313372920/
Twitter: @UnionJkt
Atmosphere: A very busy New Yorkish 1930s era bistro with pictures everywhere and waiters changing the diapers (table sheets) every time a patron leaves instead of real table clothes. During its serene time, which would be very rare, enjoy the breeze of what’s left from Jakarta cool air and a spectacle towards the courtyard with fountain.
Ambiance: Cacophonous. Loud. Smokey. Busy. You name it.
Service: Would be very lucky to receive prime service especially during busy hours, like I did. Well, at the expense of tardiness from kitchen side.
Pricing: Around IDR 300,000 – 400,000 for two
—–
-Featured in HANG OUT JAKARTA January 2012 edition-