White Box Bistro & Deli. Sebuah café baru yang hadir di kawasan Menteng. Ketika pertama melihatnya justru sebetulnya dari café-cafe bernuansa unik dan mengusung tema-tema berbeda seperti White Box ini biasanya lazim ditemukan di Kemang. Dan pertama kali itu pula embel-embel bistro & deli terasa agak janggal.
Mengapa?
Jawabannya adalah kesan White Box yang jauh dari istilah delicatessen pada umumnya. Ada secercah harapan semu ketika saya membaca kata bistro & deli namun apa yang saya temukan malah tampak berbeda. Harapan itu adalah bahwa White Box berwujud semisal deli atau toko yang menjual berbagai produk daging dengan bahan-bahan makanan pendukungnya dan kemudian digabungkan dengan semacam restoran atau kafe.
Tapi tidak tentunya di White Box dimana yang terlihat adalah desain kafe yang bernuansa lebih cocok untuk kalangan remajadengan desain warna putih, outdoor bar, open kitchen, coffee and cake counter, dan bahkan private room untuk semacam lunch meeting daripada semisal bistro & deli yang lebih sederhana.

Meski demikian, pilihan makanan di sana sangat melimpah dan ada juga hidangan-hidangan yang lazim ditawarkan di deli. Sebagai contoh menu sandwich dengan berbagai cold cuts seperti turkey, ham, atau bacon. Tidak hanya itu banyak menu lain mulai dari salad & soup, pasta, crepes, hingga steak. Untuk lini dessert juga terbilang lengkap dengan berbagai kue, pudding, kopi, fruit squash, dan milk shake. Untuk range hargapun terbilang sangat variatif, mulai dari appetizers yang sangat affordable hingga sop buntut atau steak yang cukup tinggi harganya.
Tentunya harga yang affordable tersebut memang disimbolisasikan dengan porsi kecil. Sebagai contoh adalah Zuppa de Funghi atau semacam sup jamur yang di-blend hingga kental namun teksturnya masih sangat terasa dengan rasa yang cukup menggugah meski kurang asin. Lucunya adalah sup ini disajikan di dalam gelas yang seukuran agak lebih besar dari gelas espresso lengkap dengan sendok teh!

Berikutnya adalah fettuccine berukuran raksasa dengan bakso daging dan diimbuhi saus tomat yang saya pilih untuk makanan utama. Rasa saus tomatnya sendiri seperti saus botolan, asam dan tidak ada kesan herbs atau wewangian khas masakan Eropa Italia. Baksonya sendiri seperti daging sintetis untuk vegetarian. Beruntung namun parmesan tersedia sebanyak-banyaknya yang kita inginkan dan terbukti akan ludes untuk membantu dalam menghabiskan masakan ini.
Alternatively, ada satu jenis pasta yang creamy and rich with cheese dengan rasa yang memang tidak sempurna namun sangat representatif sebagai recommended dish yaitu Baked Macaroni! Perhaps this one worth the try for you.
Hasil akhirnya yang gilang gemilang adalah Durian Mousse Cake tanpa embel-embel rekomendasi di buku menunya. Bentuknya tersaji seperti short cake dengan cherry di atasnya namun ditampilkan dengan manis karena adanya saus coklat dibentuk inisial WB. Rasanya sendiri memang sedap apalagi dengan kekuatan durian yang pas dan rasa yang tidak membuat eneg untuk sebuah hidangan penutup.
Setelah dipikir-pikir, rasanya memang White Box lebih tepat sebagai tempat hangout dengan segala atributnya ketimbang tempat untuk menyantap makanan berat. And if that’s the case, mungkin White Box mungkin sebaiknya mempertimbangkan penggunaan akhiran Café ketimbang Bistro & Deli.
Jl. HOS Cokroaminoto no. 91A, Jakarta
RSVP: 021 – 390 3999
Twitter:https://twitter.com/WhiteBoxBistro
Opening Hours: 10 am – 11 pm (weekday), 8 am – 11 am (weekend)
Rating: 2.5/5
PRICE: IDR 75,000 – 100,000 for two
-Featured in HANG OUT JAKARTA September 2011 edition-