Sejak pemunculan Brightspot Market yang menghadirkan berbagai produk apparels hasil karya lokal yang penuh kreativitas, muncul ide untuk sebuah wadah permanen ketimbang sebuah expo yang bersifat berkala. Bermunculanlah tenants berukuran kecil seperti di Level One Grand Indonesia serta akhirnya satu wadah besar yang menjadi melting pot untuk semuanya yaitu The Goods Dept. di Plaza Indonesia.
Tak lama berselang, diluncurkanlah The Goods Café sebagai pendampingnya mengingat lahan yang disewa oleh The Goods Dept. memang cukup luas. Suasananya secara keseluruhan adalah tipikal desain masa kini yang minimal, cenderung berhaluan industrial dengan pencahayaan yang agak temaram. Ambiance-nya cenderung ramai partly thanks to the crowds yang memang berbelanja di sana serta adanya acara pemutaran film independen dan fashion show saat itu. Untung background music di café terdengar menenangkan, my good companies dan atmosfer keseluruhannya yang relatif nyaman mampu membuat saya rileks.
Menu di The Goods Café bersifat casual dan uniknya terbagi bukan atas appetizer, mains, dan desserts tetapi justru oleh ukuran. Untuk pembuka yang konon masuk ke kategori Small, saya memang mendapati Mushroom Bruschetta yang saya pesan memang terlampau kecil bahkan untuk ukuran appetizer apalagi untuk harga yang mendekati main dish. Lain dari bruschetta yang biasa kita temui, di sini hanya ada sepotong roti brioche kecil yang dijejali jamur dan blue cheese serta sedikit salad. Beruntung karena rasanya cukup lezat thanks to the blue cheese.
Namun tidak untuk Spring Roll yang semestinya lebih berisi karena terdapat ayam, jamur, kubis, dan wortel. Tidak ada sesuatu yang dominan bahkan rasanya lebih baik ada rasayang overpowering ketimbang sebuah lumpia tanpa citarasa seperti ini. Appetizer lain seperti Tomato Soup-nya sendiri malah dikalahkan oleh pendampingnya yaitu walnut and raisin bread with grilled cheese filling. Tingkat keasaman tomat yang memberi rasa segar dan dapat mengundang selera untuk tahapan berikutnya tidak terdapat pada sup tersebut. Bahkan rekan saya menghabiskannya setelah selesai dengan main dish-nya.

Tahapan berikutnya adalah yang saya nantikan yaitu the signature dish alias Coffee Rub Burger. The Goods Café bekerja sama dengan Anomali untuk menu kopinya. Lalu terjadilah eksperimen menarik ini yaitu dengan menggosokkan bubuk kopi dan berbagai spice lainnya sebelum beef patty tersebut dimasak. Hasilnya, dagingnya terasa juicy dan lezat serta tercium aroma kopi. Kelezatannyapun bertambah dengan isian beef bacon, barbecue sauce, keju emmenthal dan disandingkan dengan salad serta French fries dengan parmesan.
Makanan terakhir adalah untuk Sausage Cream Spaghettini-nya yang surprisingly tidak membuat cepat penuh karena perpaduan saus krim dari butter sage dan keju ricotta-nya. Sayangnya justru tidak ada sesuatu yang mencuat dan menjadi ciri khas dari pasta ini. Selain rasa yang lemah dan penampilannya yang uncultured, beruntunglah diciptakan sesuatu yang bernama olive oil untuk membantu memulihkan kehormatan masakan ini.

Pada dasarnya, The Goods Café sebetulnya tampil menjanjikan dengan kesederhanaanya yang modern tapi sayangnya tidak mencerminkan dirinya sebagai compatriot yang sepadan dari The Goods Dept. yang memiliki ambisi mewakili Indonesia di kancah dunia fashion. Saya berharap mudah-mudahan The Goods Café tidak berakhir hanya sebagai The Goods Burger lantaran karena Coffee Rub Burger saja yang maknyus tapi juga secara keseluruhan dan berkelanjutan. Now that’s a challenge.
—–
Plaza Indonesia Extension 4th Fl., Jakarta (CLOSED)
RELOCATED TO PACIFIC PLACE MALL – JAKARTA
—–
Facebook: http://www.facebook.com/pages/The-Goods-Department/152750784771837?sk=info
Website: http://thegoodsdept.com/
Rating: 2.5/5
PRICE: IDR 100,000 – IDR 150,000 for two
-Featured in HANG OUT JAKARTA July 2011 edition-